Iklan Display

Keutamaan la haula wala quwwata illa billah

la haula wala quwwata illa billah

Sebagai orang muslim kita sudah tidak asing lagi dengan kalimat dzikir la haula wala quwwata illa billah atau lahaula walaquwata illabillah hil aliyil adzim, karena dzikir ini memberikan manfaat yang sangat banyak dan luar biasa. Amalan dzikir ini tidak hanya menjadi sarana dalam mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga sebagai sarana dalam ikhtiar dalam urusan hajat didunia.

Keutamaan la haula wala quwwata illa billah  pembuka pintu rezeki dibaca 100 kali setelah sholat magrib atau isya. Tulisan arab, latin dan artinya.

Dzikir la haula wala quwwata illa billah juga terdapat dalam hadis Al Imam Al Bukhari sebagai berikut, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

يَا عَبْدَ اللهِ بْنَ قَيْسٍ، أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى كَنْزٍ مِنْ كُنُوْزِ الجَنَّةِ؟ قُلْتُ: بَلى يَا رَسُوْلَ الله، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Artinya, “Wahai Abdullah bin Qais, maukah aku tunjukkan kepadamu suatu simpanan dari berbagai simpanan surga?” Aku menjawab: “Tentu, wahai Rasulullah.” Kemudian beliau bersabda: “La haula wala quwwata illa billah.” (HR al-Bukhari). (Majduddin al-Jaziri, Jâmi’ul Ushûl fî Ahâdîstir Rasûl, [Beirut, Dârul Kutubil ‘Ilmiyyah: 1972], juz IV, halaman 176).

يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ قُلْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ . فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ

Artinya: “Wahai ‘Abdullah bin Qois, katakanlah ‘laa hawla wa laa quwwata illa billah’, karena ia merupakan simpanan pahala berharga di surga.” (HR. Bukhari, No. 7386)

Syekh Muhammad Asyraf bin Amir Syaraful Haq as-Siddiqi (wafat 1329 H) beliua mengatakan, yang dimaksud dengan simpanan (kanzun) pada hadits tersebut ialah pahala yang oleh Allah disimpan di dalam surga yang kelak nanti di akhirat akan diberikan kepada orang-orang yang membaca kalimat atau berdzikir la haula wala quwwata illa billah, atau bisa juga diartikan sebagai seseuatu barang surga yang sangat indah yang sudah dipersiapkan oleh Allah untuk orang-orang yang membacanya kaliamat dzikiri ini. (Muhammad Asyraf as-Siddiqi, ‘Aunul Ma’bûd Syarhu Sunan Abî Dâwud, [Beirut, Dârul Kutubil ‘Ilmiyyah: 2009], juz IV, halaman 271).

lahaula walaquwata illabillah hil aliyil adzim artinya

Amalan dzikir la haula wala quwwata illa billah atau lahaula walaquwata illabillah hil aliyil adzim banyak beragam tafsir dari ulama dan hal ini bisa menjadikan kita untuk saling menghargai perbedaan. Dalam salah satu kitab Tuhfatul Ahwadzi, oleh Syekh Abul ‘Ala al-Mubarakfuri sebagaimana penafsiran yang disampaikan oleh Imam Nawawi:

 قَالَ النَّوَوِيُّ هِيَ كَلِمَةُ اسْتِسْلَامٍ وَتَفْوِيْضٍ، وَأَنَّ الْعَبْدَ لَا يَمْلِكُ مِنْ أَمْرِهِ شَيْئًا، وَلَيْسَ لَهُ حِيْلَةٌ فِي دَفْعِ شَرٍّ وَلَا قُوَّةَ فِي جَلْبِ خَيْرٍ إِلَّا بِإِرَادَةِ اللهِ   

Artinya, “Imam an-Nawawi berkata: 'Kalimat la haula wala quwwata illa billah atau hauqalah adalah kalimat yang penuh kepatuhan dan kepasrahan diri (kepada Allah), dan sungguh seorang hamba tidak memiliki urusannya sedikit pun, tidak ia tidak memiliki daya untuk menolak keburukan dan tidak memiliki kekuatan untuk menarik kebaikan, kecuali dengan kehendak Allah swt'.” (Abul ‘Ala Muhammad ‘Abdurrahman bin ‘Abdurrahim al-Mubarakfuri, Tuhfatul Ahwâdzi bi Syarhi Jâmi’it Tirmidzi, [Beirut, Dârul Kutubil ‘Ilmiyyah: 2000], juz IX, halaman 301).

Muhammad bin ‘Ali Ba Alawi al-Husaini at-Tarimi, al-Wasâ-ilusy Syâfi’ah fil Adzkârin Nâfi’ah wal Aurâdil Jâmi’ah, Yaman, Maktabah al-Ahqâf, cetakan pertama: 2001, halaman 52. Dalam kitab Sayyid Muhammad bin 'Ali Ba Alawi, arti la haula wala quwwata illa billah atau lahaula walaquwata illabillah hil aliyil adzim menurutnya memasrahkan semua urusan kepada Allah adalah orang tidak akan lagi meragukan keadaan dan urusannya bahwa dia percaya penuh bahwa semuanya terserah kehendak Allah apapun itu. Begitupun urusan rezeki, dia percaya semua urusan rezeki dan seluruh rezeki makhluk didunia ini sudah diatur dan dijamin oleh Allah. Gambaran yang tepat menurutnya adalah sebagaimana tingkat kepercayaan burung pada rezekinya, ia menjalankan kesehariannya tanpa persiapan, semua makanan yang dimilikinya akan dihabiskan saat itu juga, tanpa berpikir tentang makanan selanjutnya. Artinya, sebisa mungkin tingkat kepercayaan manusia terhadap rezekinya bisa sama dengan kepercayaan burung tidak pernah mengkhawatirkan atas rezekinya. Inilah makna sebenarnya yang terkandung dalam kalimat la haula wala quwwata illa billah atau hauqalah.

Tulisan Arab La Haula Wala Quwwata Illa Billahil Aliyil Adzim dan Artinya

Tulisan Arab:

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ

Tulisan Latin:
Lā haula wa lā quwwata illā billāhil 'aliyyil azhīmi

Artinya:
"Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi maha agung."

Keutamaan la haula wala quwwata illa billah

Amalan dzikir ini selain memilikki keutamaan mendapatkan pahala dan jaminan surga diakhirat kelak, akan tetapi bacaan amalan dzikir ini bisa menjadi benteng dari berbagai hal yang membahayakan pada diri kita maupun keluarga kita. Pada suatu saat sahabat Jabir, mengadu kepada Rasulullah saw atas suatu kejadian yang menimpa dirinya. Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan kepada para sahabat untuk memperbanyak membaca kalimat la haula wala quwwata illa billah atau lahaula walaquwata illabillah hil aliyil adzim, karena dapat menolak segala pintu kejelekan. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
 
اِسْتَكْثِرُوْا مِنْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، فَإِنَّهَا تَدْفَعُ تَسْعَةً وَتِسْعِيْنَ بَابًا مِنَ الضَّرِّ أَدْنَاهَا الْهَمُّ (رواه العقيلي. ضعيف)   

Artinya, “Perbanyaklah dari (membaca) la haula wala quwata illa billah, karena sesungguhnya ia bisa menolak sembilan puluh Sembilan pintu dari beberapa pintu kejelekan, dan yang paling ringan darinya adalah kesusahan.” (HR al-‘Uqaili. Dha’îf). (Al-Munawi, Faidhul Qadîr, juz I, halaman 638).

Sayyid Muhammad bin ‘Ali Ba Alawi al-Husaini at-Tarimi mengutip pendapat Imam al-Barmawi (wafat 831 H), bahwa di balik kalimat la haula wala quwwata illa billah atau hauqalah terdapat faedah yang sangat besar, yaitu terpenuhinya segala hajat. Dalam kitabnya disebutkan:

قَالَ البَرْمَاوِي: مَنْ قَالَهَا فِي كُلِّ يَوْمٍ خَمْسَمِائَةِ مَرَّةٍ وَنَوَى بِذَلِكَ حَاجَةً قُضِيَتْ، وَاِنْ كَانَ أَسِيْرًا فَكَّ، وَاِنَّهَا تَفُكُّ الخَلْقَ الْمُبْهَمَ، وَالقَضَاءَ الْمُبْرَمَ 

Artinya, “Imam al-Barmawi berkata: ‘Orang membaca la haula wala quwwata illa billah atau hauqalah setiap hari sebanyak 500 kali dan diniati untuk sebuah hajat, maka (oleh Allah) akan dipenuhi. Jika pembaca dalam keadaan dipenjara/ditahan maka akan lepas, dan sesungguhnya bacaan tersebut bisa membuka kejadian yang masih samar dan takdir mubram (takdir yang tidak bisa diubah)'.” (Muhammad bin ‘Ali, al-Wasâ-ilusy Syâfi’ah, halaman 53).

Amalan dzikir ini dari KH Miftachul Akhyar, beliau mengatakan bahwa membaca atau berdzikir sebanyak 100 kali setelah sholat magrib atau isya, maka kefakiran atau kemiskinan tidak akan pernah mendekat. Semoga kita smeua bisa mengamalkan dengan istiqomah dan semoga apa yang kita kerjakan didunia ini menjadi ladang pahala bagi kita amin.

Belum ada Komentar untuk "Keutamaan la haula wala quwwata illa billah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel