Iklan Display

Rezeki Tidak Akan Tertukar

Rezeki Adalah

Perlu dipahami terlebih dahulu tentang makna sebuah rezeki menurut akidah islam. Rezeki adalah segala sesuatu yang melekat dalam diri seseorang yang sudah Allah tetapkan sebelum seseorang itu lahir dimuka bumi. Rezeki ini tidak hanya tentang harta, akan tetapi maknanya lebih luas lagi, seperti kesehatan, orang tua atau anak yang sholeh shalihah, sahabat yang baik, karir yang bagus dan semua nikmat yang diberikan Allah tersebut merupakan bagian dari rezeki yang diterima seseorang sampai dia mati. Allah tidak akan mencabut nyawa seseorang sampai seseorang itu menerima semua rezeki yang Allah tetapkan.

Rezeki tidak akan tertukar dan Allah menjamin rezeki anak dan melakukan amalan pembuka rezeki dari segala penjuru. Doa pembuka rezeki arab dan latin.


Dalam Surat Ar Rum Ayat 40, Allah berfirman,

ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ۖ هَلْ مِن شُرَكَآئِكُم مَّن يَفْعَلُ مِن ذَٰلِكُم مِّن شَىْءٍ ۚ سُبْحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Artinya: "Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha Sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan."

Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram menafsirkan,
"Hanya Allah semata yang telah menciptakan kalian kemudian memberi rezeki kepada kalian, lalu mematikan kalian dan menghidupkan kalian untuk dibangkitkan. Maka adakah dari berhala-berhala yang kalian sembah selain Allah yang melakukan sebagian dari hal itu? Allah Yang Mahasuci terhindar dan bersih dari apa yang diyakini oleh orang-orang musyrik."

Bahkan Allah pun menjamin rezeki semua makhluk dimuka bumi sebagaiman Allah berfirman dalam Surat Huda Ayat 6,

وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ

Artinya: "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)"

Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram menafsirkan,
"Tidak ada makhluk yang hidup di bumi ini melainkan rezekinya dijamin oleh Allah sebagai wujud kemurahan-Nya kepada makhluk. Dia mengetahui tempat tinggalnya di bumi dan mengetahui tempat di mana ia akan mati. Setiap makhluk hidup bersama rezekinya, tempat tinggalnya dan tempat matinya semuanya tercatat di dalam kitab yang jelas, yaitu Lauḥ Maḥfuẓ.

Hadist Tentang Rezeki

Sebuah hadist sahabat Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim No. 2653)

Dalam hadist lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ اكْتُبْ. فَقَالَ مَا أَكْتُبُ قَالَ اكْتُبِ الْقَدَرَ مَا كَانَ وَمَا هُوَ كَائِنٌ إِلَى الأَبَدِ

“Sesungguhnya awal yang Allah ciptakan (setelah ‘arsy, air dan angin) adalah qalam (pena), kemudian Allah berfirman, “Tulislah”. Pena berkata, “Apa yang harus aku tulis”. Allah berfirman, “Tulislah takdir berbagai kejadian dan yang terjadi selamanya.” (HR. Tirmidzi No. 2155)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim)

Allah Menjamin Rezeki Anak

Rezeki datang dari Allah itu harus kita tanamkan dalam aqidah agar kita tidak kufur nikmat. Apapun yang bisa kita nikmatin merupakan rezeki yang wajib kita syukuri. Termasuk memiliki keturunan atau anak merupakan rezeki yang sangat besar. Akan tetapi tidak sedikit orang terkadang takut atau khawatir terhadap bagaimana nanti harus menafkahi seorang anak. Pemikiran semacam itu harus kita hilangkan jangan sampai membuat diri kita jauh dari rahmat Allah.

Dalam Al Quran Surat Al-An’am Ayat 151 berfirman,

قُلْ تَعَالَوْا۟ أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ ۖ أَلَّا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۖ وَلَا تَقْتُلُوٓا۟ أَوْلَٰدَكُم مِّنْ إِمْلَٰقٍ ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ ۖ وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلْفَوَٰحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ ۖ وَلَا تَقْتُلُوا۟ ٱلنَّفْسَ ٱلَّتِى حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلْحَقِّ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

Artinya: "Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya)."

Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) dalam Tafsir Al-Mukhtashar,
"Katakanlah -wahai Rasul- kepada manusia, “Kemarilah! Aku akan membacakan untuk kalian apa yang telah Allah haramkan. Dia telah mengharamkan kalian menyekutukan-Nya dengan makhluk-Nya; durhaka kepada orangtua kalian, justru kalian wajib berbakti kepadanya; dan membunuh anak-anak kalian karena takut miskin seperti yang dilakukan oleh orang-orang jahiliah. Karena Kami-lah yang memberikan rezeki kepada kalian dan kepada mereka. Allah juga mengharamkan kalian melakukan perbuatan keji, baik secara terang-terangan maupun tersembunyi. Dan Allah pun telah mengharamkan kalian membunuh orang yang nyawanya dilindungi oleh Allah, kecuali ada alasan yang dibenarkan, seperti orang yang berzina dan statusnya telah menikah atau orang yang murtad sesudah memeluk Islam. Hal-hal tersebut adalah wasiat Allah kepada kalian agar kalian mengerti perintah-perintah dan larangan-larangan-Nya."

Tidak dipungkiri bahwa kehidupan berumah tangga tidak akan berjalan mulus, pasti ada cobaan yang akan dihadapi. Seperti salah satunya contohnya cobaan tentang rezeki yang dimana kita dicoba dalam kondisi miskin atau tidak memilikki harta. Ayat di atas wajib kita imani dan kita pahami dengan sebaik-baiknya bahwa Allah akan memberikan jaminan kepada seorang ayah baru kemudian memberikan jaminan ketersediaan rezeki kepada seorang anak. Terbukanya pintu rezeki seorang anak sudah dijamin oleh Allah dengan ketentuan dan syarat yang berlaku yang dimana seorang orang tua/ayah rezekinya terbuka seiring dengan gigihnya usaha atau kerja keras dalam mencari nafkah.

Dalam Al Quran Surat Al Isra Ayat 31 Allah berfirman,

وَلَا تَقْتُلُوٓا۟ أَوْلَٰدَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَٰقٍ ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ ۚ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْـًٔا كَبِيرًا

Artinya: "Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar."

Ibnu Katsir dalam kitabnya Tafsir Al-Qur’an Al-Adhim menerangkan, ayat ini menunjukkan bahwa Allah Swt. lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada orangtua kepada anaknya. Oleh sebab itulah, dalam firman-Nya disebutkan tentang rezeki anak-anak mereka. Dengan kata lain, sasaran ayat ini adalah kepada orang yang mampu, lain dengan ayat di dalam surat Al-An'am, sasarannya ditujukan kepada orang miskin.

Kementerian Urusan Agama Arab Saudi dalam Tafsir Al-Muyassar,
"Dan apabila kalian telah mengetahui bahwa rizki itu di tangan Allah , maka janganlah kalain wahai manusia membunuh anak-anak kalian lantaran rasa takut terhadap kemiskinan, karena sesungguhnya Dialah Allah yang maha pemberi rizki bagi hamba-hambaNya, Dia memberi rizki kepada anak-anak sebagiamana memberi rizki kepada orangtua. Sesungguhnya membunuh anak-anak merupakan perbuatan dosa besar."

Beberapa hadist untuk membangkitkan semangat kita dalam mencari nafkah untuk anak istri kita, salah satunya sebagai berikut:

Sayyidah Aisyah radhiallahu ‘anha meriwayatkan sebuah hadis, yang mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

“Bangunlah di pagi hari untuk mencari rezekimu dan melakukan tugasmu, karena hal itu membawa berkah dan kesuksesan (keberuntungan)." (HR. At-Thabrani)

Dari Umar bin Khattab Rassulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

“Jika kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian seperti seekor burung, pagi-pagi ia keluar dari sarangnya dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang,” (HR. Ahmad dan Turmudzi).

Amalan Pembuka Rezeki Dari Segala Penjuru

Meskipun rezeki itu sudah ditetapkan dan diatur oleh Allah, kita tetap wajib ikhtiar untuk menjemputnya dan tentunya kita harus yakin kepada Allah dengan bertaqwa dan berdoa. Berikut beberapa 5 doa pembuka pintu rezeki.

Doa Pembuka Rezeki 1

Doa Pembuka Rezeki Arab
“Yaa awwalal awwaliin wa yaa aakhirol aakhiriina wa yaa dzal quwwatil matiin wa roohimal masakiin wa yaa arhamar roohimiin.”

Doa Pembuka Rezeki Latin
"Wahai Yang Maha Awal di antara mereka yang awal, wahai Yang Maha Akhir di antara mereka yang akhir, Wahai Yang Memiliki Kekuatan, wahai Yang Menyayangi orang-orang miskin, wahai Yang Maha Pengasih di antara mereka yang pengasih." (HR. Abu Dawud)

Doa Pembuka Rezeki 2

Doa Pembuka Rezeki Arab
“Allaahumma innii a’udzubika minal faqri, wal qillati, wadz dzillati, wa a’uudzubika min an adzhlima aw udzhlaama”

Doa Pembuka Rezeki Latin
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran, kemiskinan, kehinaan. Dan aku berlindung kepada-Mu jangan sampai aku mendzalimi atau didzalimi.” (HR. Ahmad No. 8053, Abu Daud No. 1546 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Doa Pembuka Rezeki 3

Doa Pembuka Rezeki Arab
“Allahumma ya ghaniyyu yaa mughnii aghninii ghinan abadan wa yaa 'aziizu yaa mu'izzu a'izzanii bi i'zaazi 'izzati qudratika wa yaa muyassiral umuuri yassirlii umuuraddunyaa wad diini yaa khaira man yurjaa yaa allaahu.”

Doa Pembuka Rezeki Latin
“Ya Allah, Dzat yang Maha Kaya dan memberikan kekayaan, berilah kekayaan kepadaku yang abadi. Wahai Dzat yang Maha Mulia yang memberikan kemuliaan, berilah kemuliaan kepadaku dengan kemuliaan kekuasaan-Mu. Wahai Dzat yang mempermudah semua urusan, berilah kemudahan kepadaku di dalam semua urusan dunia dan agama, wahai Dzat yang paling baik, ya Allah”

Doa Pembuka Rezeki 4

Doa Pembuka Rezeki Arab
“Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.”

Doa Pembuka Rezeki Latin
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah, No.925 dan Ahmad 6: 305)

Doa Pembuka Rezeki 5

Doa Pembuka Rezeki Arab
"Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak."

Doa Pembuka Rezeki Latin
“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi No. 3563. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Belum ada Komentar untuk "Rezeki Tidak Akan Tertukar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel