Iklan Display

Amalan Wajib Untuk Memperlancar Rezeki

Pengertian Makna Tentang Rezeki

Sudah kita ketahui bahwa rezeki itu mutlak hanya Allah yang mengetahuinya dan sudah ditetapkan oleh Allah. Setiap makhluk hidup didunia ini sudah ditetapkan rezekinya oleh Allah dan pasti dimiliki dan diberikan. Walaupun rezeki sudah ditentukan tapi setiap mahkluk hidup tidak terkecuali manusia tetap harus berupaya untuk menjemput rezekinya. Perlu diketahui juga rezeki itu tidak serta merta berhubungan dengan materi atau harta benda. Rezeki itu meliputi banyak hal, seperti rezeki diberikan kesehatan, anak yang sholeh, orang tua yang penyanyang, ilmu yang bermanfaat dan lainnya yang patut kita syukuri setiap saat.

amalan wajib untuk memperlancar rezeki dan membuka pintu rezeki

Dalam Al Quran Allah berfirman bahwa setiap makhluk dibumi ini diberi rezeki:

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا

“Dan tidak ada satupun makhluk yang berjalan di muka bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya” (QS: Huud: 6)

Dalam ayat diatas Allah memberitahu kepada seluruh makhluk hidup dibumi ini pasti akan diberikan jaminan rezekinya dan kita wajib menyakininya seyakin yakinnya atas firman Allah tersebut. Allah Maha Mengetahui setiap hambanya dalam melapangkan rezekinya dan menyempitkan rezekinya bagi sebagian yang lain untuk suatu hikmah yang hanya Allah mengetahuinya.

Baca Juga: Aqiqah Itu Sunnah atau Wajib

Amalan Membuka dan Memperlancar Pintu Rezeki

Para ulama telah banyak memberikan amalan dan ajaran dari Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dalam tata cara membuka, memperlancar atau diberikan rezeki sesuai tuntunan dalam syariat islam. Sudah tentunya kita melaksanakan amalan ibadah ini diniatkan untuk mencari ridho dan rahmat Allah. Karena rezeki itu akan menjadi berkah dengan adanya ridho dan rahmat Allah yang diberikanNYA kepada kita. Berikut amalan yang wajib kita lakukan untuk membuka dan memperlancar pintu rezeki kepada Allah.

Pertama: Memperbanyak Bacaan Istigfar

Dalam Quran Surat Nuh ayat 10-12, Allah berfirman,

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12)

“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)

Bacaan kalimat istighfar ini bertujuan untuk memohon ampunan kepada Allah atas kesalahan dan dosa kita perbuat baik sengaja maupun tidak sengaja. Istighfar ini jika kita sering membacanya akan mendekatkan kita kepada Allah sehingga Allah sayang kepada kita dan melimpahkan ridha rahmatNYA kepada kita untuk mendapatkan rezeki yang halal dan toyyib.

Dalam surat Quran Nuh ayat 10-12, menegaskan bahwa Allah senantiasa sangat mencintai kepada makhluknya yang selalu memohon ampun dan mendekatkan diri kepadaNYA. Dengan begitu Allah tidak menunda atau mempersempit jalannya rezeki bagi orang yang sering beristighfar kepadaNYA disetiap waktu.

Dari Hasan Al Bashri rahimahullah dalam Al-Hafidz Ibnu Hajar di Fath Al-Bari, 11:98 tentang manfaat beristghfar yang luar biasa,

أَنَّ رَجُلًا شَكَى إِلَيْهِ الْجَدْب فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر الْفَقْر فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر جَفَاف بُسْتَانه فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر عَدَم الْوَلَد فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، ثُمَّ تَلَا عَلَيْهِمْ هَذِهِ الْآيَة

“Sesungguhnya seseorang pernah mengadukan kepada Al-Hasan tentang musim paceklik yang terjadi. Lalu Al-Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”. Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu Al-Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kekeringan pada lahan (kebunnya). Lalu Al-Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”. Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki anak. Lalu Al-Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kedua: Selalu Bertawakkal Kepada Allah

Bertawkkal kepada Allah ini sangat diperlukan dan diyakini sebagai seorang muslim yang taat, karena kedudukan taqwa itu lebih tinggi dari iman. Orang bertaqwa itu sudah pasti beriman dan sebaliknya orang beriman belum tentu bisa bertaqwa kepada Allah dengan sungguh-sungguh. Dalam quran surat Ath-Thala ayat 2-3 Allah berfirman,

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا , وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)

Firman Allah dalam ayat diatas menegaskan bahwa barangsiapa yang bertawakkal dengan menjalankan dan meninggalkan laranganNYA niscaya Allah akan memberikan jalan keluar serta rezeki dari arah yang tidak disangkanya atau dalam kata lain yang tidak pernah terpikirkan dalam benaknya.

Taqwa merupakan amalan seseorang atas ketaatannya kepada Allah karena mengharap rahmat Allah dan meninggalkan laranganNYA atas petunjuk dari Allah. Rasulullah saw bersabda mengenai tawakkal yang dapat memperlancar rezeki seseorang,

“Sungguh, seandainya kalian betawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal. Niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang di petang hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad dan Tirmizi)

Ketiga: Memperbanyak Sedekah

Sedekah merupakan salah satu jalan untuk memperlancar dan membuka pintu rezeki. Sedekah bukan hanya berbentuk materi, tetapi sedekah tenaga pikiran jika diniatkan untuk mencari ridho dan rahmat Allah akan menjadi sebuah amalan.

Dalam Quran Surat Al-Baqarah Ayat 261 Allah berfirman,

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. AL-Baqarah: 261)

Allah Ta’ala berfirman dalam surat  lainnya,

قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39)

Perlu diingat sedekah itu tidak akan mengurangi harta kita, dalam arti duniawi memang berkurang tetapi disisi Allah itu akan menjadi sebuah amal ibadah atau pahala.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

“Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim, No. 2588)

Keempat: Selalu Membaca Doa Meminta Rezeki

Ada beberapa amalan doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Salah satunya adalah doa yang dibaca setelah shalat shubuh dari hadist Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلً

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Kita tahu bahwa Nabi Sulaiman adalah seorang nabi yang dikarunia Allah rezeki yang melimpah berupa harta kekayaan yang luar biasa banyaknya dan kerajaan yang sangar besar. Dalam Quran Surat Sad Ayat 35 Nabi Sulaiman berdoa memohon rezeki yang melimpah,
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi". (QS. Sad: 35)

Kelima: Mencari Rezeki Yang Halal

Salah satu hal yang harus kita lakukan untuk memperlancar dan membuka pintu rezeki adalah kita niat mencari rezeki yang halal dan diridhoi Allah. Karena rezeki yang hala dan toyyib akan membawa berkah dan keselamatan dunia akhirat. Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ رُوْحَ القُدُسِ نَفَثَ فِي رَوْعِي إِنَّ نَفْسًا لاَ تَمُوْتَ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقُهَا ، فَاتَّقُوْا اللهَ وَأَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ ، وَلاَ يَحْمِلَنَّكُمْ اِسْتَبْطَاءَ الرِّزْقُ أَنْ تَطْلُبُوْهُ بِمَعَاصِي اللهَ ؛ فَإِنَّ اللهَ لاَ يُدْرِكُ مَا عِنْدَهُ إِلاَّ بِطَاعَتِهِ

“Sesungguhnya ruh qudus (Jibril), telah membisikkan ke dalam batinku bahwa setiap jiwa tidak akan mati sampai sempurna ajalnya dan dia habiskan semua jatah rezekinya. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah cara dalam mengais rezeki. Jangan sampai tertundanya rezeki mendorong kalian untuk mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Karena rezeki di sisi Allah tidak akan diperoleh kecuali dengan taat kepada-Nya.” (HR. Musnad Ibnu Abi Syaibah 8: 129 dan Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir 8: 166, hadits shahih. Lihat Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah no. 2866).

Dalam hadist diatas kita diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk senatiasa mencari rezeki yang halal dan toyyib, jangan sampai kita terjerumus rayuan setan untuk mencari rezeki yang haram. Kita harus berusaha dan bertawakkal jangan sampai putus asa mencari rezeki yang halal walaupun Allah masih menunda memberikan rezeki yang halal kepada kita.

Kita harus tetap bersabar sampai Allah memberikan rezeki yang halal bagi kita, karena Allah tetap akan memberikan jatah rezeki yang halal kepada kita. Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,

ما من مؤمن ولا فاجر إلا وقد كتب الله تعالى له رزقه من الحلال فان صبر حتى يأتيه آتاه الله تعالى وإن جزع فتناول شيئا من الحرام نقصه الله من رزقه الحلال

“Seorang mukmin dan seorang fajir (yang gemar maksiat) sudah ditetapkan rezeki baginya dari yang halal. Jika ia mau bersabar hingga rezeki itu diberi, niscaya Allah akan memberinya. Namun jika ia tidak sabar lantas ia tempuh cara yang haram, niscaya Allah akan mengurangi jatah rezeki halal untuknya.” (Hilyah Al-Auliya’, 1: 326)

Kesimpulan

Sebenarnya masih banyak amal ibadah yang bisa kita lakukan dalam rangka meraih meminta kelancaran rezeki dan membuka pintu rezeki kepada Allah. Insya Allah jika selalu mendekatkan diri kepada Allah, Allah pasti menjamin dan melapangkan mencukupkan rezeki kita. Intinya kita harus sabar terus meminta kepada Allah, karena Allah itu menyukai hamba-hambaNYA selalu meminta kepadaNYA. Semoga bermanfaat ...

Belum ada Komentar untuk "Amalan Wajib Untuk Memperlancar Rezeki"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel